Pages

Jumat, 16 Oktober 2009

integrasi interkoneksi




Sekarang kita menyaksikan pesatnya perkembangan dunia penelitian sains dengan kepesatan yang mungkin belum pernah terjadi sebelumnya dalam peradaban manusia. Ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa alasan kecepatan dan kesuksesan sains itu adalah hasil pemisahannya dari teologi (agama) dan filsafat. Dan karena pemisahan ini pula doktrin-doktrin filosofis dan agama sulit untuk dapat mengimbangi pesatnya dunia sains. Hal ini menciptakan batasan dan konflik antara sains dan metode-metode pencarian pengetahuan lainnya. Agamalah yang paling banyak menderita. Ini karena banyakj pertanyaan yang tidak lama sebelumya mampu dijawab agama dengan belandaskan kitab sucinya kini perlahan-lahan berpindah ke ranah sains seperti pertanyaan-pertanyaan berkenaan dengan asal usul alam semesta, penciptaan manusia dan astonomi. Doktrin-doktrin agama kini harus menghadapi tantangan dari fisika partikel, teori evolusi, embriologi dan sebagainya. Banyak yang beranggapan bahwa sains, perwujudan rasionaitas akal manusia, akhirnya akan mampu menjawab semua pertayaan yang timbul dalam pikiran manusia, dan secara perlahan namun pasti akan menggeser semua paham dan doktrin agama.
Ditengah keadaan yang seperti ini, maka sangat wajar jika banyak kalangan agamawan yang bergbung ke dalam kubu sains yaitu dengan menerima teori-teori yang diajukan sains dan berusaha menunjukan kesesuaian dengan kitab sucinya (al-Qur`an). Hal ini dapat dilihat dalam bentuk beragam upaya agamawan untuk membuktikan adanya aya-ayat al-Qur`an yang mendukung teori-teori sains yang terkenal dari relativits Einstein, Big Bang sampai teori evolusi Darwin. Jenis karya ini dapat kita sebut literatur Apologetik atau literatur Bucaillis yang disandarkan pada Maurice Bucaillis melalui karyanya The Bible, Qur`an and Science yang dianggap sebagai karya terpenting dalam bidang ini.
Meskipun begitu, tidak sedikit pula kalangan agamawan yang menolak pandangan seperti itu. Bagaimanapun juga kita harus ekstra hati-hati untuk percaya mutlak pada interpretasi (tafsiran) kita akan Al-Qur`an. Hal itu hanyalah interpretasi dan sangat mungkin terbukti salah pada kemudian hari. Kebenaran yang terkandung dalam Al-Qur`an datang dari Tuhan, sedangkan pengetahuan yang kita dapatkan sangat dipengaruhi oleh budaya masyarakat pada masa kita. Dengan klaim kebenaran suatu ayat kita sudah kehilangan kearifan, ruh dan kerendahan hati sebagai umat islam.
Ternyata kemajuan ilmu pengetahuan baik social maupun kealaman tidak diikuti kemajuan kearifan dan akhlak manusia. Manusia semakin kehilangan jati dirinya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu ilmu dengan epistemology yang mampu membuat manusia tentram dan damai dalam hidup tanpa kehilangan eksistensi ilmu tersebut dan idealnya mampu saling mengisi antara ilmu satu dengan ilmu lainnya. Amin Abdulah menamainya integrasi interkoneksi. Mampukah kita? Atau kita akan terjebak dalam pemahaman tafsir apologetic?


Pengertian Integrasi Interkoneksi dan Penerapannya
Menurut Amin Abdullah: Paradigma ini mencakup tiga dimensi pengembangan keilmuan, yaitu hadrlah al-nas, hadrlah al-‘ilm, dan hadrlah al-falasafah. Tiga demensi pengembangan keilmuan ini bertujuan untuk mempertemukan kembali ilmu-ilmu modern dengan ilmu-ilmu keislmanan.
1. pada ranah filosofis integrasi interkoneksi yang dimaksud bahwa setiap mata kuliah harus diberi nilai fundamental eksistensial dalam kaitannya dengan disiplin keilmuan lainnya dan dalam hubungannya dengan nilai-nilai humanistik.
2. pada ranah materi, integrasi interkoneksi merupakan bagaimana suatu proses mengintegrasikan nilai-nalai kebenaran universal umumnya dan keIslaman khususnya dalam pengajaran mata kuliah umum seperti filsafat, antropologi dan lain-lain.
implementasi integrasi interkoneksi pada ranah materi ada tiga model yaitu :
a. model pengintegrasian kedalam paket kurikulum
b. model penamaan mata kuliah yang menunjukan hubungan antara dua disiplin ilmu umum dan keIslaman
c. modelm pengintegrasian kedalam tema-tema mata kuliah
3. pada ranah metodologi, yaitu ketika sebuah disiplin ilmu diintegrasi dan diinterkoneksikan dengan disiplin ilmu lain, contohnya psikologi dengan nilai-nilai Islam
4. pada ranah strategi, merupakan ranah pelaksanaan atau praktis dari proses pembelajara keilmuan integrsi interkoneksi

Model Kajian Integrasi Interkoneksi Ilmu
Model Kajian Integrasi Interkoneksi Ilmu dapat berwujud dalam tiga model:
1) informatif merupakan suatu disiplin ilmu pelu diperkaya dengan informasi yang dimiliki oleh disiplin ilmu lain sehingga wawasan civitas akademik semakin luas.
2) konfirmatif mengandung arti bahwa suatu disiplin ilmu tertentu untuk dapat membangun teori yang kokoh perlu memperoleh penegasan dari disiplin ilmu yng lain.
3) korektif, berarti suatu teori ilmu tertentu perlu dikonfrontir dengan ilmu agama atau sebaliknya sehingga yang satu dapat mengoreksi yng lain.
Aspek aksiologis muslim adalah ujung dari mata rantai tujuan setiap usaha manusia termasuk membangun ilmu adalah tujuan Allah menciptakan manusia, khalifah fi al ard, yaitu sebagai penyebar rahmatan lil alamin. Artinya, bangunan ilmu akhirnya harus bermuara kepada Allah
Aspek kedua adalah ontologi yakni apa yang dikaji oleh ilmu pengetahuan. Dalam surat al-baqarah 31 Allah telah memberi contoh melalui pengajaran yang diberikan kepada nabi adam yaitu wa allama adama al asmaa kullaha. Jadi objek ilmu menurut islam adalah kullaha, semuanya.
Aspek ketiga adalah epistemologi yakni dengan apa sesuatu bisa dikenali atau diketahui. Salah satu fungsi diturunkannya Al-Qur’an adalah sebagai huda atau petunjuk agar manusia menjadi terarah. Petunjuk ini juga berlaku bagi para ilmuwan dalam membangun ketiga landasan ilmu pengetahuan. Tegasnya, menurut epistomologi islam kitab suci al-Qur’an juga bisa menjadi sumber pengetahuan.
Daftar pustaka
Muhamad Muhyidin, Asal Usul Manusia, (Jogjakarta: IRCiSoD, 2006),
Harun Yahya, Al-Qur`an dan Sains, (Bandung, Dzikra, 2007)
Dr. M. Quraish Shihab, membumikan Al-Qur`an, (Bandung, Mizan,1992),
Dr. Agus Puwanto, M.Sc, Ayat-Ayat Semesta, (Bzndung, Mizan, 200),
http://sokaktifis.wordpress.com/
http://wwwdwieutamy.blogspot.com/